Selasa, 14 April 2009

Teamwork Skill

Team adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta,pengalaman dan latar belakang yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan di antara mereka, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan mereka sebagai team. Dalam sebuah organisasi, kerja team menentukan output kerja yang dihasilkan.

Team work mungkin merupakan salah satu istilah yang sering kita dengan terutama di kantor atau sekolah. Untuk menyelesaikan sebuah tugas yang tidak mungkin dapat diselesaikan seorang diri, membentuk team adalah salah satu yang solusi yang umum. Ukuran team yang melebihi 20 orang adalah umum sekarang. Meskipun team yang berukuran besar, beragam, dan terdiri dari para ahli menjadi penting untuk menjawab tantangan proyek sekarang, resiko kegagalan team juga dapat menjadi tinggi. Anggota team yang kompleks cenderung kurang memiliki keinginan untuk berkolaborasi, enggan untuk bersama-sama, membantu orang lain sukses, maupun melihat sebuah tujuan bersama.

Dahulu, jumlah team umumnya kurang dari 20 orang, tetapi sekarang ini, beberapa tugas yang kompleks dikerjakan oleh sebuah team dengan lebih dari 100 orang. Saat total anggota team telah melewati 20 orang, kecenderungan untuk bekerja sama menjadi menurun. Team yang besar dapat mempunyai kerjasama yang tinggi tetapi mensyaratkan adanya investasi yang menyeluruh dan signifikan pada modal/alat untuk membantu kolaborasi antar anggota team. Kerjasama juga dapat menurun bila anggota team kurang bertatap muka atau lebih dikenal dengan “virtual team” (komunikasi dengan telephone, mail, atau groupware).

Keragaman dalam team mendorong munculnya pandangan dan inovasi baru. Tetapi keragaman membawa resiko pada kerjasama karena anggota team umumnya lebih dapat bekerja sama bila merasa memiliki sebuah kesamaan (pendidikan/budaya/latar belakang/SARA). Semakin tinggi tingkat keasingan pada sebuah team, semakin kecil kemungkinan anggota team mau berbagi pengetahuan atau bekerja sama. Hal yang sama berlaku juga untuk pendidikan, semakin tinggi pendidikan, semakin sering terjadi debat pendapat dalam team (dapat mengarah ke “analysis paralysis” – dimana tidak ada seorangpun yang mau mengalah).

Pembentukan sebuah team tidak hanya didasari dari berapa banyak orang yang berkumpul menjadi sebuah team, tetapi juga harus memiliki karekteristik tertentu. Adapun karakteristik team adalah harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team. Selain itu, dalam sebuah team harus ada kerjasama untuk mencapai tujuan.

Kualitas keputusan dan tingkat kreatifitas yang dihasilkan oleh sebuah team, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreatifitas yang dihasilkan oleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Karena keuntungan team adalah adanya kekuatan kerjasama. Team yang hebat, harus memiliki ciri-ciri seperti dapat menciptakan hasil yang tepat, kreatif, bijkasana, positif dan konsisten.
Seperti pengertiannya, team merupakan kumpulan dari beberapa individu yang berkumpul bersama-sama dan mempunyai tujuan yang sama. Dari sebuah team yang ideal tentunya juga harus ada pembagian tugas serta peranan yang nantinya akan mengorganisir team sehingga tujuan yang diharapkan akan tercapai. Adanya seorang pemimpin yang handal, juga sangat dibutuhkan. Namun tidak selamanya pemimpin yang handal membuat keseluruhan team berjalan dan berfungsi dengan baik. Karena salah satu faktor yang membuat sebuah team berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota team.

Tujuan team dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang saja. Agar seluruh anggota team mengetahui tujuan team maka jadikan tujuan team singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan. Selain itu, seluruh anggota team harus mengetahui arti dari tujuan team yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota mengenai tujuan team. Jawaban anggota team akan menunjukkan apa yang sebenarnya menjadi hasil pekerjaan team. Setelah tujuan dapat ditargetkan dengan jelas, maka ada kemungkinan keberhasilan. Team harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

Untuk membangun sebuah team yang baik, setiap anggota team harus mengetahui tujuan team dan memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan team tersebut. Secara keseluruhan, team harus bergerak ke arah yang sama. Selain itu, epmimpin team harus memberikan pembagian keahlian dan tanggung jawab kepada anggota team (Job Description) secara baik dan adil. Sehingga setiap anggota team dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara personal. Setiap anggota team harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis serta harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang dibangun berdasarkan tujuan team.

Dalam sebuah team juga harus ada peraturan, panduan atau prosedur. Hal ini akan memberikan perasaan yang stabil dan sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah yang belum terjadi atau telah terjadi. Peraturan, panduan atau prosedur dapat menjelaskan bagaimana team ingin bekerjasama. Peraturan team harus diperhitungkan sebagai konsep yang hidup dan dinamis, yang dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk membicarakannya, mengubah peraturan/ panduan jika tidak berfungsi dan buatlah dokumen mengenai perubahan tersebut. Jika terjadi pelanggaran terhadap Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan, setiap anggota team harus bertanggung jawab terhadap kinerja team dan juga bekerja keras untuk mencapai tujuan team.

Disamping itu, hindari masalah yang dapat diprediksi pada team. Jangan mengambil resiko dengan tetap melakukan suatu proses yang memungkinkan terjadinya kegagalan. Ketika berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah, maka pandangan dan interprestasi masalah harus disatukan karena akan menciptakan solusi yang lebih baik.

Fungsi dasar team adalah mengambil keputusan yang akan mempengaruhi hasil yang penting. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan berorientasi pada masa depan. Artinya mengidentifikasi dan mengurangi faktor yang tidak diketahui yaitu resiko. Tiga informasi yang dibutuhkan untuk mengurangi resiko adalah informasi yang menyangkut fakta, data, trend dan informasi akurat lainnya dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan, informasi data hasil percobaan, intuisi atau indra keenam yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman dan persepsi yang tajam.

Dalam prakteknya, kerjasama team membutuhkan sebuah peraturan atau penduan atau yang biasa disebut sebagai hukum kerjasama team. Adapun hukum kerjasama team menurut John C. Maxwell antara lain adalah sebagai berikut:
1. Hukum Nilai Kerjasama
Kepercayaan bahwa satu orang dapat melakukan sesuatu yang hebat hanyalah suatu mitos. Kita tidak dapat melakukan sesuatu dengan lebih mudah, lebih cepat dan lebih kuat bila tidak ada orang lain yang mendukung. Ada peribahasa Tionghoa yang mengatakan,”Di balik setiap orang yang handal selalu ada orang-orang handal lainnya”. Karena itu, John C. Maxwell mengatakan,”Satu itu jumlah yang terlalu kecil untuk mencapai kebesaran”.

2. Hukum Gambaran Besarnya
Sebuah team bukanlah sekian banyak orang yang digunakan sebagai alat oleh seorang individu demi keuntungan pribadinya. Mereka harus melihat gambaran besarnya, melihat dari semua sudut bukan hanya satu sudut. Tujuan-tujuan team bukanlah untuk kemenangan satu individu, tapi untuk semua team. Bukan karena peran masing-masing individu, tapi awal sasaran yang sudah ditetapkan tersebut telah menghasilkan hasil yang baik atau tidak. Oleh karena itu, dibutuhkan keberanian dan tekad untuk menyadari bahwa sasaran itu lebih penting daripada perannya.

3. Hukum Posisi yang Tepat
Semua team mempunyai perannya masing-masing, namun tidak terpecah-pecah. Anda harus mengetahui di mana tempat-tempat yang sesuai untuk team Anda. Saat Anda salah menempatkan team Anda, saat itu juga Anda melemahkan team Anda. Anda harus dapat melihat peranan individu sesuai dengan talenta atau kemampuan yang mereka miliki. Semua pemain memiliki tempat di mana mereka paling memberikan nilai tambah.

4. Hukum Gunung Everest
Gunung Everest merupakan salah satu tantangan besar untuk ditakluki oleh para pendaki. Tanpa kerjasama yang baik, tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa mencapai puncak gunung tersebut. Namun, dengan adanya kerjasama yang baik maka gunung tersebut bisa ditaklukkan oleh Tenzing dengan Edmund Hillary. Mereka dapat sampai di puncak gunung Everest juga berkat kerjasama team, bukan atas usaha mereka berdua. Semakin tinggi tantangannya, maka semakin tinggi kebutuhan akan kerjasama team.

5. Hukum Mata Rantai
Team tidak dapat terus-menerus menutupi kelemahannya. Kekuatan team dipengaruhi oleh mata rantai yang paling lemah. Bila terdapat mata rantai yang lemah, ada dua pilihan yang harus diambil: pertama, mengeluarkan mata rantai yang lemah tersebut; atau kedua, perbaiki mata rantai itu menjadi sama dengan mata rantai yang lain. Jika pilihan kedua yang diambil maka Anda mempunyai kewajiban untuk membantu dan mengembangkan kemampuan mereka, bisa melalui buku, pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, dan lain-lain.

6. Hukum Katalisator
Katalisator adalah orang-orang yang menjadikan segalanya terlaksana. Karakteristik seorang katalisator antara lain: intuitif/naluriah, komunikatif, bersemangat, berbakat, kreatif, menginisiatifkan, bertanggung jawab, murah hati dan berpengaruh. Seorang katalisator akan membantu anggota team lain untuk saling mendukung dan memberi semangat.

7. Hukum Kompas
Salah satu komentar Charles Noble,”Anda harus memiliki visi jangka panjang agar jangan frustasi akibat kegagalan-kegagalan jangka pendek”. Visi memerlukan kompas sebagai penunjuk arah agar tidak salah langkah. Dan visi memberikan arah serta kepercayaan diri kepada para anggota team. Kompas yang harus dimiliki oleh anggota team antara lain: kompas moral (lihatlah ke atas), kompas intuitif (lihatlah ke dalam), kompas historis (lihatlah ke belakang), kompas arah (lihatlah ke depan), kompas strategi (lihatlah ke sekeliling), dan kompas visionari (lihatlah jauh ke depan).

8. Hukum Apel Busuk
Sikap-sikap yang tidak baik akan membuat sebuah team hancur dan merusak setiap anggota team. Sikap baik di antara para pemain tidaklah menjamin sukses team, tetapi sikap-sikap buruk menjamin kegagalannya. Kebanyakan sikap buruk adalah akibat dari keegoisan. Kalau Anda anggap ada sebuah apel busuk dalam team Anda, Anda perlu menarik orang yang bersangkutan dan mendiskusikan persoalannya dengannya. Berilah dia kesempatan untuk memperbaiki sikap bila memang dia bersalah.

9. Hukum KeterandalanRekan-rekan satu team harus dapat saling mengandalkan dalam soal-soal penting. Masing-masing anggota team harus saling membantu dan saling meminta pertanggungjawaban. Bukan masing-masing anggota team bekerja sendiri dan sibuk dengan tanggung jawabannya. Karena semua hal ini saling berkaitan.

10. Hukum Bandrol Harga
Kalau semua orang tidak membayar harganya untuk meraih kemenangan, maka semua orang akan membayar harga berupa kekalahan. Ada kemungkinan dua jenis team yang melanggar hukum ini: mereka yang tidak menyadari harga sukses, dan mereka yang tahu harganya tetapi tidak mau membayarnya. Kerjasama team mempunyai harga yang harus dibayar, butuh pengorbanan. Mereka adalah orang-orang yang tidak mementingkan diri sendiri.

11. Hukum Papan Angka
Kalau sebuah team ingin mencapai sasarannya, ia harus tahu posisinya. Hukum ini diperlukan untuk: pemahaman, evaluasi, pengambilan keputusan, melakukan penyesuaian, dan meraih kemenangan. Team bisa melakukan penyesuaian-penyesuaian kalau tahu posisinya dan mereka tahu apa yang harus dilakukan.

12. Hukum Pemain Cadangan
Setiap manusia memiliki nilai, dan setiap pemain dalam team memberikan nilai tambah kepada teamnya. Pemain cadangan ini bukanlah berarti mereka tidak melakukan apa pun, namun mereka jugalah yang mempunyai peranan dalam team. Kalau Anda seorang pemain pembuka, hendaknya Anda berprestasi sebaik mungkin demi kepentingan team, dan hendaknya Anda hormati orang-orang cadangan. Mulailah siapkan orang-orang cadangan ini sebagai pemain pembuka di masa mendatang.

13. Hukum Identitas
Sama seperti halnya nilai-nilai pribadi mempengaruhi dan memandu perilaku seorang individu, demikian jugalah nilai-nilai organisasi mempengaruhi dan memandu perilaku teamnya. Yang mendefinisikan team adalah nilai-nilai yang dijunjung bersama. Nilai-nilai yang dijunjung bersama adalah seperti perekat, landasan, ukuran, kompas, magnit dan identitas. Nilai-nilai inilah yang mengidentifikasikan sebuah identitas sebuah team, baik itu unik atau tidak.

14. Hukum Komunikasi
Team-team yang efektif memiliki rekan-rekan team yang terus berbicara kepada satu sama lain. Kalau orang tidak berkomunikasi dengan efektif, hasilnya seringkali bisa aneh. Kalau Anda pernah menjadi anggota sebuah team di mana para anggotanya tidak pernah saling memberitahu apa yang terjadi, maka Anda tahu bagaimana komunikasi yang buruk bisa membuat frustasi. Jadi, maksimalkan komunikasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

15. Hukum Keunggulan
Lihatlah team mana pun yang telah meraih sukses besar, maka akan Anda temukan bahwa team tersebut memiliki kepemimpinan yang kuat. Intinya, kepemimpinan adalah seperti memberikan awal yang baik kepada team. Pemimpin melihat lebih jauh daripada rekan-rekannya. Mereka lebih cepat melihat segalanya keteambang rekan-rekannya. Mereka tahu apa yang akan terjadi dan dapat mengantisipasinya. Akibatnya, mereka membuat teamnya bergerak ke arah yang benar sedini mungkin, dan karena alasan itu, teamnya berada dalam posisi meraih kemenangan.

16. Hukum Moral yang Tinggi
Moral yang tinggi adalah: pendorong yang hebat, pengangkat yang hebat, pembangkit energi yang hebat, penghapus yang hebat, dan emansipator yang hebat. Moral yang tinggi adalah salah satu hal penting dalam menciptakan keadaan yang tepat bagi team mana pun untuk berprestasi pada tingkatan tertinggi.

17. Hukum Hasil Investasi
Investasi dalam team akan berkembang dengan berjalannya waktu. Waktu, uang dan upaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan anggota-anggota team tidaklah mengubah teamnya dalam semalam, tetapi mengembangkan mereka selalu membuahkan hasil. Kalau Anda kurang giat mengejar peluang untuk bertumbuh selama ini, ubahlah sikap Anda hari ini. Tumbuhlah sebisa Anda, dan tetapkanlah untuk memberikan hasil yang baik atas investasi team dalam diri Anda.

Selain hukum-hukum kerjasama team di atas, ada juga yang harus diperhatikan dalam sebuah kerjasama team, antara lain:
1. Karakter
Setiap kali seseorang ingin membangun sebuah team, harus dimulai dengan membangun karakter dalam individu-individu yang menjadi anggotanya. Ketika seseorang tersebut mulai mengenal karakternya sendiri, kemudian kenalilah karakter individu di anggota team. Dalam buku Relasi dengan Diri Sendiri, Antonius Atosokhi Gea, Antonia Panca Yuni Wulandari dan Yohanes Babari, mengatakan bahwa mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.

2. Kompetensi
Setelah mengenal diri sendiri dan mengenai diri orang lain, maka akan diketahui sejauh mana peranan dalam suatu organisasi. Dengan begitu, kita bisa menempatkan diri di posisi yang diinginkan karena telah mengetahui diri sendiri.

3. Komitmen
Team sukses atau gagal tergantung dari komitmen masing-masing anggota. Dengan satu visi, team mempunyai konsep sasaran yang sama dan harus berkomitmen untuk mencapainya. Apabila hanya satu anggota saja yang mempunyai komitmen, ini ibarat rumah yang dibangun di atas pondasi pasir yang empuk. Sekali badai datang menerjang maka rubuhlah rumah tersebut.

4. Konsistensi
Seorang pemimpin tidak dapat dipercaya oleh teamnya bila selalu berubah (tidak mempuyai konsistensi dalam satu pekerjaan) yang akan menyebabkan team cepat goyah. Kalau pemimpin team mau dipercaya oleh anggota team, yakinilah bahwa anggota team dapat mengandalkan pemimpinnya hari demi hari dan menjadi teladan bagi mereka.

5. Kekompakan
Salah satu arti dari kerjasama team adalah kekompakan. Ada pepatah lama dalam soal team: Entah kita kompak bersatu, atau kita bubar. Tanpa kekompakan, orang bukan benar-benar satu team karena tidak kompak. Mereka hanyalah sekelompok individu yang bekerja pada organisasi yang sama. Jadi, rekan-rekan satu team harus dapat mengandalkan satu sama lain dalam soal-soal penting.

1 komentar:

AMISHA mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut